Selasa, 07 Januari 2014

e-payroll

 oleh : Jaiman, SE, MM
Pada dasarnya payroll adalah serangkaian aktivitas sebagai implementasi dari sistem dan kebijakan remunerasi perusahaan. Aktivitas payroll mengimplementasikan kebijakan remunerasi yang bersifat moneteris atau berwujud nilai uang atau yang setara uang. Payroll tidak menjalankan kebijakan non moneteris, yaitu paket remunerasi dalam bentuk natura, misalnya beras, gula, lauk, biskuit, dan kebutuhan lainnya. Sementara itu menurut Romney et al. Menjelaskan payroll sebagai suatu rangkaian aktivitas bisnis dan proses data-data terkait untuk mengelola tenaga kerja secara efektif.
Termasuk rangkaian aktivitas yang terkait dengan payroll yaitu:
1)    Rekutmen (recruitment)
2)    Pelatihan (training)
3)    Tugas dan diskripsi jabatan (assignment & job responsibility)
4)    Kompensasi (compensation)
5)    Asuransi karyawan (insurance)
6)    Pemeliharaan kesehatan (health care)
7)    Evaluasi (evaluation of employee performance)
8)    Promotion & Karir (promotion & career)
Paket remunerasi sebagaimana dimaksud, bisa berupa nilai moneteris saat ini (present value) dan nilai yang akan datang (future value). misalnya dana pensiun, dana jaminan hari tua (JHT) dan kepemilikan saham (employee stock ownership programm – ESOP). Aktivitas payroll juga mengalokasikan sebagian konsennya terhadap nilai tunai yang timbul apabila persyaratannya terpenuhi, misalnya asuransi jiwa (life), cacat tetap (total permanent disability) dan kecelakaan meninggal (accident dead). Beberapa perusahaan seperti, Sun Life, Medco International memberikan tambahan asuransi premium kepada pegawainya, yaitu meliputi jiwa, cacat tetap dan kecelakaan meninggal. Jenis asuransi ini bersifat tambahan, tanpa menggurangi manfaat asuransi dasar wajib oleh Jamsostek. Karena bersifat tambahan, manfaatnya lebih besar dari asuransi dasar Jamsostek
Dalam beberapa textbook akuntansi, payroll dibahas dalam sub-bagian accounting for payroll. Materi accounting for payroll meliputi accounting statement, yaitu laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari neraca (balance sheet), laporan laba/rugi (income statement), dan laporan perubahan modal. Dalam laporan keuangan perusahaan sebagaimana tersebut di atas mengambarkan kinerja bisnis secara umum, sehingga dapat dijadikan alat dalam evaluasi bisnis dan pengambilan keputusan.
Biaya operasional perusahaan memuat semua biaya biaya yang digunakan untuk memproduksi dan mendapatkan penghasilan perusahaan. Biaya tenaga kerja (labor cost) termasuk salah satu yang terbesar disamping, biaya material (material cost).
Di dalam akuntansi payroll, biaya tenaga kerja dikategorikan menjadi dua, yaitu biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) dan biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost). Biaya tenaga kerja langsung misalnya, gaji operator masin, gaji pegawai gudang material, gaji mekanik dan semua pegawai yang terlibat langsung dalam proses produksi. Jadi biaya yang dikategorikan sebagai direct labor cost adalah semua jenis baiya tenaga kerja yang lingkup pekerjaannya berkaitan langsung dengan proses produksi. Sedangkan yang termasuk dalam indirect labor cost adalah gaji pegawai departemen SDM, marketing, administrasi umum, para manager dan direktur. Jadi indirect labor cost adalah kebalikan dari direct labor cost. Masing-masing industri dapat melakukan justifikasi pengelompokkan biaya tenaga kerja sesuai dengan karakter bisnis dengan berpedoman pada kepatutan karakter lingkup pekerjaan pegawai.
Payroll mencakup biaya-biaya yang dibebankan untuk tenaga kerja dalam proses produksi langsung dan tidak langsung, sehingga perusahaan mengetahui berapa besar biaya tenaga kerja keseluruhan yang harus di biayakan. Oleh sebab itu, bahasan materi payroll meliputi paket benefit secara luas, termasuk asuransi, kesehatan, kepemilikan saham (stock  ownership), pensiun, dan provisi.
Komponen apa yang menjadi tugas utama payroll? Setiap jasa tenaga kerja yang didedikasikan untuk suatu hasil harus diberikan imbalan atau kompensasi yang fair. Demikian juga dengan jasa tenaga kerja pegawai yang telah atau akan didedikasikan, harus ada kompensasi yang adil untuk setiap satuan yang dihasilkan oleh pegawai. Tugas payroll adalah memproses kompensasi dan komponen yang melekat dan telah disepakati antara pengusaha dan pegawai.
Diharapkan pengusaha terbuka dalam pengelolahan perusahaan dan memberikan informasi yang benar tenang kinerja bisnisnya. apabila kinerja bagus, pegawai juga perlu mendapatkan reward, demikian juga sebaliknya apabila bisnis mengalami penurunan. Dengan demikian diharapkan partnership antara pengusaha dan pekerja tetap berjalan dengan baik. Oleh sebab itu kemudian berkembang institusi bipartit yang berfungsi sebagai lembaga yang direkomendasikan pemerintah untuk menjembatani hubungan antara pengusaha dan pekerja

POS

Mungkin anda pernah mendengar istilah "Point Of Sale (POS)". Istilah ini awalnya dipakai untuk menyebut mesin kasir (Cash Register). Dalam perkembangannya, istilah Point Of Sale ini kurang tepat jika diasosiasikan dengan Cash Register, karena Cash Register sendiri sebenarnya adalah kalkulator yang diberi laci otomatis dan pencetak struk (invoice/faktur). Selebihnya Cash Register tidak punya nilai tambah lagi.
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, penggunaan komputer dan aplikasinya pada akhirnya menggantikan fungsi Cash Register sebagai media Point Of Sale. Di pasaran sendiri istilahnya jadi bermacam-macam, ada yang menyebut "Program Toko", atau "Software Toko", atau "Program Kasir", atau "Mesin Kasir" atau "Aplikasi Inventory", atau "Aplikasi Toko", atau istilah kerennya "Retail System", "Inventory System", dsb. Pada dasarnya sama saja, karena semua bisa kita golongkan sebagai aplikasi "Point Of Sale" dengan melihat fungsi dasar aplikasi tersebut. Dengan menggunakan aplikasi Point Of Sale kita bisa memperoleh beberapa keuntungan dengan adanya nilai tambah (added value) yang bisa diberikan, antara lain:
Peningkatan Kualitas Pelayanan
Menjalankan proses transaksi dengan cepat dan sistematis tentu sangat mendukung orientasi pelayanan usaha anda terhadap konsumen serta meningkatkan market interest.
Peningkatan Citra Usaha
Setiap konsumen dan stakeholder yang terlibat akan memandang usaha anda sebagai sebuah computerized enterprise yang dikelola dengan baik dan profesional.
Competitive Advantage
Penerapan teknologi informasi (TI) dapat meningkatkan daya saing perusahaan anda dalam kancah bisnis yang memang sangat ketat dan mengutamakan efisiensi waktu, terutama menghadapi era global market.
Kemudahan Proses Controlling & Pengambilan Keputusan
Anda dapat dengan mudah melakukan proses controlling karena semua laporan dapat disediakan dengan cepat, sehingga mempermudah proses pengambilan keputusan baik secara kolektif maupun personal.